Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang digunakan dalam perusahaan jasa khususnya perbankan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada penelitian ini diperoleh bukti bahwa dari delapan (8) faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal Sistem Informasi (SI), ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah SI dan lokasi dari departement SI, hanya faktor dukungan manajemen puncak yang mempunyai hubungan signifikan terhadap kinerja SIA terutama pada atribut kepuasan pemakai.
Ringkasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, pengujian yang dilakukan pada faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem dengan kinerja SIA baik itu dari atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Pengujian yang dilakukan pada faktor kemampuan teknik personal menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan teknik personal dengan kinerja SIA baik itu dari atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem.
Kedua, pengujian yang dilakukan pada faktor ukuran organisasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA baik itu dari atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Ketiga, pengujian yang dilakukan pada faktor dukungan manajemen puncak menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan manajemen puncak dengan kinerja SIA untuk atribut kepuasan pemakai. Tetapi dukungan manajemen puncak menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kinerja SIA untuk atribut pemakaian system.
Keempat, pengujian yang dilakukan pada faktor formalisasi pengembangan Sistem Informasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara formalisasi pengembangan Sistem Informasi dengan kinerja SIA baik itu untuk atribut kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Kelima, pengujian yang dilakukan pada faktor ada/tidaknya program pelatihan dan pendidikan pemakai menunjukkan bahwa data program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak dapat diolah. Hal ini disebabkan jawaban pada pertanyaan ada tidaknya program pelatihan dan pendidikan Pemakai. Data ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat program pelatihan di setiap perusahaan tempat responden bekerja. Keenam, pengujian yang dilakukan pada faktor ada/tidaknya dewan pengarah Sistem Informasi menunjukkan bahwa data dewan pengarah Sistem Infromasi tidak dapat diolah. Hal ini disebabkan jawaban pada pertanyaan ada tidaknya dewan pengarah Sistem Informasi. Data ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat dewan pengarah Sistem Informasi di setiap perusahaan tempat responden bekerja. Ketujuh, pengujian yang dilakukan dengan membandingkan kinerja sistem informasi akuntansi atas lokasi departement sistem informasi yang berdiri sendiri dibandingkan dengan yang digabung dengan departement lain menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan baik untuk variabel kepuasan pemakai dan pemakaian sistem antara lokasi departement sistem informasi yang berdiri sendiri dengan lokasi departement sistem informasi yang di gabung dengan departement lain.
Minggu, 28 November 2010
Kamis, 25 November 2010
Sistem Informasi Komputer Akuntansi Perbankan
Sistem Informasi Komputer Akuntansi Perbankan
Era informasi saat ini menuntut setiap organisasi untuk menggunakan sarana teknologi dalam upaya mempersingkat prosedur kerja guna dapat memperoleh informasi dalam porsi yang cukup, cepat dan tepat waktu.
Database produk koperasi yang dikembangkan saat ini diharapkan
dapat memenuhi standar perkembangan database.
Sistem yang kami kembangkan khusus untuk KSP di Bali dapat digunakan untuk mengelola data sehingga tercipta suatu sistem informasi sebagai sarana penunjang dalam pengambilan keputusan.
Kompleksitas kebutuhan akan informasi pada setiap tingkatan organisasi dan pihak pemerintah terkait menuntut sumber pengelola data dapat dengan cepat, tepat dan akurat menginformasikan hasil/laporan yang diperlukan.
Tujuan :
• Menciptakan database nasabah dan produk KSP terintegrasi pada setiap
aplikasi yaitu kredit, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela,
simpanan berjangka, dan akuntansi keuangan serta manajemen operasional.
• Memberikan pelayanan informasi yang akurat, cepat, terpadu dan
dengan sarana yang akan dikembangkan menjadi system online
• Mengatur penyampaian informasi sesuai dengan system dan prosedur
pelaporan KSP baik harian, bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan
• Meningkatkan kinerja manajemen KSP secara keseluruhan
• Mengoptimalkan pemanfaatan SIKAP KSP di setiap fungsi organisasi dengan memiliki SDM yang dapat : Mengoperasikan perangkat lunak tersebut, Menginterprestasikan output dari perangkat lunak tersebut, Melakukan modifikasi / customisasi terhadap perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pengguna / user yang dinamis, merawat perangkat lunak tersebut
Manfaat
Dapat memberikan informasi keuangan dan non keuangan secara cepat, lengkap, dan akurat kepada semua pihak yang membutuhkan terutama manajemen dan instansi terkait, serta meningkatkan efisiensi.
Era informasi saat ini menuntut setiap organisasi untuk menggunakan sarana teknologi dalam upaya mempersingkat prosedur kerja guna dapat memperoleh informasi dalam porsi yang cukup, cepat dan tepat waktu.
Database produk koperasi yang dikembangkan saat ini diharapkan
dapat memenuhi standar perkembangan database.
Sistem yang kami kembangkan khusus untuk KSP di Bali dapat digunakan untuk mengelola data sehingga tercipta suatu sistem informasi sebagai sarana penunjang dalam pengambilan keputusan.
Kompleksitas kebutuhan akan informasi pada setiap tingkatan organisasi dan pihak pemerintah terkait menuntut sumber pengelola data dapat dengan cepat, tepat dan akurat menginformasikan hasil/laporan yang diperlukan.
Tujuan :
• Menciptakan database nasabah dan produk KSP terintegrasi pada setiap
aplikasi yaitu kredit, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela,
simpanan berjangka, dan akuntansi keuangan serta manajemen operasional.
• Memberikan pelayanan informasi yang akurat, cepat, terpadu dan
dengan sarana yang akan dikembangkan menjadi system online
• Mengatur penyampaian informasi sesuai dengan system dan prosedur
pelaporan KSP baik harian, bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan
• Meningkatkan kinerja manajemen KSP secara keseluruhan
• Mengoptimalkan pemanfaatan SIKAP KSP di setiap fungsi organisasi dengan memiliki SDM yang dapat : Mengoperasikan perangkat lunak tersebut, Menginterprestasikan output dari perangkat lunak tersebut, Melakukan modifikasi / customisasi terhadap perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pengguna / user yang dinamis, merawat perangkat lunak tersebut
Manfaat
Dapat memberikan informasi keuangan dan non keuangan secara cepat, lengkap, dan akurat kepada semua pihak yang membutuhkan terutama manajemen dan instansi terkait, serta meningkatkan efisiensi.
Rabu, 24 November 2010
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BISNIS DAN KEUANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BISNIS DAN KEUANGAN
Input Perangkat input umumnya terkait dengan AIS meliputi: komputer pribadi standar atau workstation menjalankan aplikasi; pemindaian perangkat untuk entri data standar; alat komunikasi elektronik untuk pertukaran data elektronik (EDI) dan e-commerce. In addition, many financial systems come "Web-enabled" to allow devices to connect to the World Wide Web. Selain itu, sistem keuangan banyak datang "Web-enabled" untuk memungkinkan perangkat untuk terhubung ke World Wide Web.
Process Basic processing is achieved through computer systems ranging from individual personal computers to large-scale enterprise servers. Dasar Proses pengolahan ini dicapai melalui sistem komputer mulai dari komputer pribadi individu untuk skala perusahaan server-besar. However, conceptually, the underlying processing model is still the "double-entry" accounting system initially introduced in the fifteenth century. Namun, secara konseptual, model pengolahan yang mendasari masih merupakan "double-entry" sistem akuntansi awalnya diperkenalkan pada abad kelima belas.
Output Output devices used include computer displays, impact and nonimpact printers, and electronic communication devices for EDI and e-commerce. perangkat Output Output digunakan termasuk menampilkan komputer, dampak dan printer nonimpact, dan alat komunikasi elektronik untuk EDI dan e-commerce. The output content may encompass almost any type of financial reports from budgets and tax reports to multinational financial statements. Isi output mungkin meliputi hampir semua jenis laporan keuangan dari anggaran dan laporan pajak untuk laporan keuangan multinasional.
MISs are interactive human/machine systems that support decision making for users both in and out of traditional organizational boundaries. MISS adalah manusia interaktif sistem mesin / yang mendukung pengambilan keputusan bagi pengguna baik dalam dan luar batas organisasi tradisional. These systems are used to support an organization's daily operational activities; current and future tactical decisions; and overall strategic direction. Sistem ini digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari sebuah organisasi operasional; keputusan taktis saat ini dan masa yang akan datang, dan keseluruhan arah strategis. MISs are made up of several major applications including, but not limited to, the financial and human resources systems. MISS terdiri dari beberapa aplikasi utama termasuk, namun tidak terbatas pada, sistem sumber daya keuangan dan manusia.
Financial applications make up the heart of an AIS in practice. aplikasi Keuangan membuat jantung dari AIS dalam praktek. Modules commonly implemented include: general ledger, payables, procurement/purchasing, receivables, billing, inventory, assets, projects, and budgeting. Modul biasanya diterapkan meliputi: buku besar, hutang, pengadaan / pembelian, piutang, tagihan, persediaan, aset, proyek, dan penganggaran.
Human resource applications make up another major part of modern information systems. aplikasi sumber daya manusia membuat bagian lain utama dari sistem informasi modern. Modules commonly integrated with the AIS include: human resources, benefits administration, pension administration, payroll, and time and labor reporting. Modul umumnya terintegrasi dengan AIS meliputi: sumber daya manusia, manfaat administrasi, administrasi pensiun, penggajian, dan waktu dan pelaporan kerja.
AIS—INFORMATION SYSTEMS IN CONTEXT SIA-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM KONTEKS
AISs cover all business functions from backbone accounting transaction processing systems to sophisticated financial management planning and processing systems. AISs mencakup semua fungsi bisnis dari sistem transaksi tulang punggung pengolahan akuntansi perencanaan manajemen keuangan yang canggih dan sistem pengolahan.
Financial reporting starts at the operational levels of the organization, where the transaction processing systems capture important business events such as normal production, purchasing, and selling activities. pelaporan Keuangan dimulai pada tingkat operasional organisasi, dimana sistem pengolahan transaksi bisnis menangkap peristiwa penting seperti produksi normal, pembelian, dan penjualan kegiatan. These events (transactions) are classified and summarized for internal decision making and for external financial reporting. Peristiwa-peristiwa (transaksi) diklasifikasikan dan dirangkum untuk keputusan internal keputusan dan untuk pelaporan keuangan eksternal.
Cost accounting systems are used in manufacturing and service environments. Biaya sistem akuntansi yang digunakan dalam lingkungan manufaktur dan jasa. These allow organizations to track the costs associated with the production of goods and/or performance of services. Hal ini memungkinkan organisasi untuk melacak biaya yang terkait dengan produksi barang dan / atau kinerja pelayanan. In addition, the AIS can provide advanced analyses for improved resource allocation and performance tracking. Selain itu, SIA dapat memberikan analisis canggih untuk meningkatkan alokasi sumber daya dan pelacakan kinerja.
Management accounting systems are used to allow organizational planning, monitoring, and control for a variety of activities. sistem akuntansi manajemen yang digunakan untuk memungkinkan perencanaan organisasi, pemantauan, dan pengendalian untuk berbagai kegiatan. This allows managerial-level employees to have access to advanced reporting and statistical analysis. Hal ini memungkinkan tingkat manajerial karyawan untuk memiliki akses ke laporan lanjutan dan analisis statistik. The systems can be used to gather information, to develop various scenarios, and to choose an optimal answer among alternative scenarios. Sistem dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi, untuk mengembangkan berbagai skenario, dan untuk memilih jawaban yang optimal antara skenario alternatif.
Input Perangkat input umumnya terkait dengan AIS meliputi: komputer pribadi standar atau workstation menjalankan aplikasi; pemindaian perangkat untuk entri data standar; alat komunikasi elektronik untuk pertukaran data elektronik (EDI) dan e-commerce. In addition, many financial systems come "Web-enabled" to allow devices to connect to the World Wide Web. Selain itu, sistem keuangan banyak datang "Web-enabled" untuk memungkinkan perangkat untuk terhubung ke World Wide Web.
Process Basic processing is achieved through computer systems ranging from individual personal computers to large-scale enterprise servers. Dasar Proses pengolahan ini dicapai melalui sistem komputer mulai dari komputer pribadi individu untuk skala perusahaan server-besar. However, conceptually, the underlying processing model is still the "double-entry" accounting system initially introduced in the fifteenth century. Namun, secara konseptual, model pengolahan yang mendasari masih merupakan "double-entry" sistem akuntansi awalnya diperkenalkan pada abad kelima belas.
Output Output devices used include computer displays, impact and nonimpact printers, and electronic communication devices for EDI and e-commerce. perangkat Output Output digunakan termasuk menampilkan komputer, dampak dan printer nonimpact, dan alat komunikasi elektronik untuk EDI dan e-commerce. The output content may encompass almost any type of financial reports from budgets and tax reports to multinational financial statements. Isi output mungkin meliputi hampir semua jenis laporan keuangan dari anggaran dan laporan pajak untuk laporan keuangan multinasional.
MISs are interactive human/machine systems that support decision making for users both in and out of traditional organizational boundaries. MISS adalah manusia interaktif sistem mesin / yang mendukung pengambilan keputusan bagi pengguna baik dalam dan luar batas organisasi tradisional. These systems are used to support an organization's daily operational activities; current and future tactical decisions; and overall strategic direction. Sistem ini digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari sebuah organisasi operasional; keputusan taktis saat ini dan masa yang akan datang, dan keseluruhan arah strategis. MISs are made up of several major applications including, but not limited to, the financial and human resources systems. MISS terdiri dari beberapa aplikasi utama termasuk, namun tidak terbatas pada, sistem sumber daya keuangan dan manusia.
Financial applications make up the heart of an AIS in practice. aplikasi Keuangan membuat jantung dari AIS dalam praktek. Modules commonly implemented include: general ledger, payables, procurement/purchasing, receivables, billing, inventory, assets, projects, and budgeting. Modul biasanya diterapkan meliputi: buku besar, hutang, pengadaan / pembelian, piutang, tagihan, persediaan, aset, proyek, dan penganggaran.
Human resource applications make up another major part of modern information systems. aplikasi sumber daya manusia membuat bagian lain utama dari sistem informasi modern. Modules commonly integrated with the AIS include: human resources, benefits administration, pension administration, payroll, and time and labor reporting. Modul umumnya terintegrasi dengan AIS meliputi: sumber daya manusia, manfaat administrasi, administrasi pensiun, penggajian, dan waktu dan pelaporan kerja.
AIS—INFORMATION SYSTEMS IN CONTEXT SIA-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM KONTEKS
AISs cover all business functions from backbone accounting transaction processing systems to sophisticated financial management planning and processing systems. AISs mencakup semua fungsi bisnis dari sistem transaksi tulang punggung pengolahan akuntansi perencanaan manajemen keuangan yang canggih dan sistem pengolahan.
Financial reporting starts at the operational levels of the organization, where the transaction processing systems capture important business events such as normal production, purchasing, and selling activities. pelaporan Keuangan dimulai pada tingkat operasional organisasi, dimana sistem pengolahan transaksi bisnis menangkap peristiwa penting seperti produksi normal, pembelian, dan penjualan kegiatan. These events (transactions) are classified and summarized for internal decision making and for external financial reporting. Peristiwa-peristiwa (transaksi) diklasifikasikan dan dirangkum untuk keputusan internal keputusan dan untuk pelaporan keuangan eksternal.
Cost accounting systems are used in manufacturing and service environments. Biaya sistem akuntansi yang digunakan dalam lingkungan manufaktur dan jasa. These allow organizations to track the costs associated with the production of goods and/or performance of services. Hal ini memungkinkan organisasi untuk melacak biaya yang terkait dengan produksi barang dan / atau kinerja pelayanan. In addition, the AIS can provide advanced analyses for improved resource allocation and performance tracking. Selain itu, SIA dapat memberikan analisis canggih untuk meningkatkan alokasi sumber daya dan pelacakan kinerja.
Management accounting systems are used to allow organizational planning, monitoring, and control for a variety of activities. sistem akuntansi manajemen yang digunakan untuk memungkinkan perencanaan organisasi, pemantauan, dan pengendalian untuk berbagai kegiatan. This allows managerial-level employees to have access to advanced reporting and statistical analysis. Hal ini memungkinkan tingkat manajerial karyawan untuk memiliki akses ke laporan lanjutan dan analisis statistik. The systems can be used to gather information, to develop various scenarios, and to choose an optimal answer among alternative scenarios. Sistem dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi, untuk mengembangkan berbagai skenario, dan untuk memilih jawaban yang optimal antara skenario alternatif.
Selasa, 23 November 2010
KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM BISNIS
KONSEP KONSEP DASAR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM BISNIS
Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan
penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis,meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Gambar berikut memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu diketahui mengenai system informasi.
1. Konsep konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan
untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2. Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi
berbasis internet.
3. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan
kompetitif bisnis.
4. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan
berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan
lebih jauh oleh system informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem
pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi
bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerja sama
perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
1. Sistem pemrosesan transaksi
Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui database
operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis.
Contohnya: Sistem titik penjualan (point-of-sale - POS) dibanyak toko retail
menggunakan terminal mesin kas untuk secara elektronik menangkap serta
memindahkan data penjualan sepanjang saluran telekomunikasi ke pusat computer
regional agar dapat diproses segera (Real-time) atau diproses setiap malam (Batch).
2. Sistem Pengendalian proses
Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial.
Contohnya, penyulingan minyak menggunakan sensor elektronik yang dihubungkan ke
komputer untuk secara terus menerus mengawasi proses kimia dan membuat
penyesuaian instant (real-time) yang mengendalikan proses penyulingan.
3. Sistem kerja sama perusahaan
Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja dan perusahaan.
Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah tim proyek dapat menggunakan email
untuk mengirim dan menerima berbagai pesan elektronik, dan melakukan konferensi
video untuk melakukan pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai
aktivitasnya.
4. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan
disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis
utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan
disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis
utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk
mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Contohnya, manajer penjualan dapat menggunakan jaringan komputer dan pencari
web untuk mendapatkan tampilan instant mengenai hasil penjualan produk
produk
mereka dan untuk mengakses intranet perusahaan mereka agar bisa mendapatkan
laporan analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan yang dilakukan oleh
setiap tenaga penjualan.
2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS)
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para
manajer dan praktisi bisnis lainnya.
Contohnya, manajer bagian periklanan dapat menggunakan program spreadsheet
untuk melakukan analisis what-if ketika mereka menguji dampak berbagai anggaran
iklan atas prediksi penjualan produk produk baru.
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System EIS)
Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai
kebutuhan informasi para eksekutif.
Contohnya, para eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk
secara instant melihat teks serta tampilan grafik yang menekankan berbagai area
utama kinerja organisasi dan persaingan.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM BISNIS
Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan
penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis,meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Gambar berikut memperlihatkan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dan memberi garis besar tentang hal yang perlu diketahui mengenai system informasi.
1. Konsep konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan
untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2. Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi
berbasis internet.
3. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan
kompetitif bisnis.
4. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
5. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
Sistem Pendukung Operasi
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan
berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan
lebih jauh oleh system informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem
pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi
bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerja sama
perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
1. Sistem pemrosesan transaksi
Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui database
operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis.
Contohnya: Sistem titik penjualan (point-of-sale - POS) dibanyak toko retail
menggunakan terminal mesin kas untuk secara elektronik menangkap serta
memindahkan data penjualan sepanjang saluran telekomunikasi ke pusat computer
regional agar dapat diproses segera (Real-time) atau diproses setiap malam (Batch).
2. Sistem Pengendalian proses
Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial.
Contohnya, penyulingan minyak menggunakan sensor elektronik yang dihubungkan ke
komputer untuk secara terus menerus mengawasi proses kimia dan membuat
penyesuaian instant (real-time) yang mengendalikan proses penyulingan.
3. Sistem kerja sama perusahaan
Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja dan perusahaan.
Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah tim proyek dapat menggunakan email
untuk mengirim dan menerima berbagai pesan elektronik, dan melakukan konferensi
video untuk melakukan pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai
aktivitasnya.
4. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan
disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis
utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan
disebut sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis
utama sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk
mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Contohnya, manajer penjualan dapat menggunakan jaringan komputer dan pencari
web untuk mendapatkan tampilan instant mengenai hasil penjualan produk
produk
mereka dan untuk mengakses intranet perusahaan mereka agar bisa mendapatkan
laporan analisis penjualan harian yang mengevaluasi penjualan yang dilakukan oleh
setiap tenaga penjualan.
2. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System - DSS)
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para
manajer dan praktisi bisnis lainnya.
Contohnya, manajer bagian periklanan dapat menggunakan program spreadsheet
untuk melakukan analisis what-if ketika mereka menguji dampak berbagai anggaran
iklan atas prediksi penjualan produk produk baru.
3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System EIS)
Memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai
kebutuhan informasi para eksekutif.
Contohnya, para eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk
secara instant melihat teks serta tampilan grafik yang menekankan berbagai area
utama kinerja organisasi dan persaingan.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Perusahaan konstruksi adalah perusahaan jasa yang menjadi partner pemerintah dalam
menunjang kegiatan pembangunan. Pembangunan yang semakin pesat menyebabkan semakin
banyak pula usaha yang bergerak pada bidang konstruksi. Dalam aktivitasnya perusahaan ini
sangat membutuhkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi yang
dibutuhkan tidak hanya untuk pengambilan keputusan, tetapi juga untuk melakukan
perencanaan dan pengendalian. Salah satu informasi yang terpenting adalah informasi
persediaan. Informasi persediaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan karena
kurangnya persediaan ataupun kelebihan persediaan akan berdampak secara langsung terhadap
kelangsungan hidup perusahaan.
Informasi persediaan dihasilkan oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Sistem
informasi yang dimiliki perusahaan konstruksi sebagian besar masih manual dan kalaupun
sudah digunakan komputer, dalam penggunaannya masih sangat terbatas. Dari hasil
pengecekan fisik tampak bahwa banyak persediaan yang tersisa di gudang, bahkan sebagian
sudah tidak dapat digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang lama
kurang informatif dan akurat. Di samping itu, serta tidak layak lagi untuk digunakan sehingga
perlu didesain ulang sistem informasi yang baru, yang akan lebih baik kalau menggunakan
sistem yang berbasis komputer.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu metode yang
memusatkan perhatian secara mendalam dan intensif pada objek yang diteliti. Objek
penelitiannya adalah dua perusahaan konstruksi yang ada di Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi persediaan yang lama memiliki
beberapa kelemahan, baik dari sisi input, sistem dan prosedur, maupun output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan kurang variatif dan kurang mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Untuk itu, perlu dilakukan desain ulang atas sistem informasi akuntansi persediaan
dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, yaitu program MYOB. Desain sistem
dengan menggunakan program MYOB terdiri atas desain input, desain sistem dan prosedur,
serta desain output. Sistem baru ini diharapkan mampu mengeliminasi kelemahan yang dimiliki
sistem informasi yang digunakan sebelumnya
Jenis Data Yang Di Gunakan
Berdasarkan sifatnya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data kuantitatif berupa daftar stockbahan baku.
b. Data kualitatif berupa prosedur dan formulir-formulir yang digunakan.
Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer adalah jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan peneliti.
b. Data sekunder adalah laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh perusahaan
Hasil Gambaran Umum Sistem Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Konstruksi
Pencatatan persediaan pada perusahaan konstruksi selama ini masih manual,kalaupun sudah digunakannya komputer, penggunaannya masih sangat terbatas, yaituhanya pada penginputan data danpembuatan laporan yang tidak representatif.Masih banyak data yang harus dicek ulang
secara fisik dan laporan harus dibuatdengan cara mengetik kembali data darilaporan yang sudah dibuat sebelumnyadengan cara manual. Di samping itu, datadan informasi tidak dapat ditransfer kebagian lainnya dengan cepat, data yangsama bisa diinput oleh dua bagian yang berbeda, dan informasi disajikan seringtidak akurat dan tepat waktu. Pemasukan data yang dilakukan dua kali tentunyamembutuhkan waktu yang lama, tidak efektif, dan tidak efisien.
PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Perusahaan konstruksi adalah perusahaan jasa yang menjadi partner pemerintah dalam
menunjang kegiatan pembangunan. Pembangunan yang semakin pesat menyebabkan semakin
banyak pula usaha yang bergerak pada bidang konstruksi. Dalam aktivitasnya perusahaan ini
sangat membutuhkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi yang
dibutuhkan tidak hanya untuk pengambilan keputusan, tetapi juga untuk melakukan
perencanaan dan pengendalian. Salah satu informasi yang terpenting adalah informasi
persediaan. Informasi persediaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan karena
kurangnya persediaan ataupun kelebihan persediaan akan berdampak secara langsung terhadap
kelangsungan hidup perusahaan.
Informasi persediaan dihasilkan oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Sistem
informasi yang dimiliki perusahaan konstruksi sebagian besar masih manual dan kalaupun
sudah digunakan komputer, dalam penggunaannya masih sangat terbatas. Dari hasil
pengecekan fisik tampak bahwa banyak persediaan yang tersisa di gudang, bahkan sebagian
sudah tidak dapat digunakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang lama
kurang informatif dan akurat. Di samping itu, serta tidak layak lagi untuk digunakan sehingga
perlu didesain ulang sistem informasi yang baru, yang akan lebih baik kalau menggunakan
sistem yang berbasis komputer.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu metode yang
memusatkan perhatian secara mendalam dan intensif pada objek yang diteliti. Objek
penelitiannya adalah dua perusahaan konstruksi yang ada di Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi persediaan yang lama memiliki
beberapa kelemahan, baik dari sisi input, sistem dan prosedur, maupun output yang dihasilkan.
Output yang dihasilkan kurang variatif dan kurang mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Untuk itu, perlu dilakukan desain ulang atas sistem informasi akuntansi persediaan
dengan menggunakan sistem yang berbasis komputer, yaitu program MYOB. Desain sistem
dengan menggunakan program MYOB terdiri atas desain input, desain sistem dan prosedur,
serta desain output. Sistem baru ini diharapkan mampu mengeliminasi kelemahan yang dimiliki
sistem informasi yang digunakan sebelumnya
Jenis Data Yang Di Gunakan
Berdasarkan sifatnya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data kuantitatif berupa daftar stockbahan baku.
b. Data kualitatif berupa prosedur dan formulir-formulir yang digunakan.
Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer adalah jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan peneliti.
b. Data sekunder adalah laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh perusahaan
Hasil Gambaran Umum Sistem Akuntansi Persediaan pada Perusahaan Konstruksi
Pencatatan persediaan pada perusahaan konstruksi selama ini masih manual,kalaupun sudah digunakannya komputer, penggunaannya masih sangat terbatas, yaituhanya pada penginputan data danpembuatan laporan yang tidak representatif.Masih banyak data yang harus dicek ulang
secara fisik dan laporan harus dibuatdengan cara mengetik kembali data darilaporan yang sudah dibuat sebelumnyadengan cara manual. Di samping itu, datadan informasi tidak dapat ditransfer kebagian lainnya dengan cepat, data yangsama bisa diinput oleh dua bagian yang berbeda, dan informasi disajikan seringtidak akurat dan tepat waktu. Pemasukan data yang dilakukan dua kali tentunyamembutuhkan waktu yang lama, tidak efektif, dan tidak efisien.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI :
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
• Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
• adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI :
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
• Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
• adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
LANDASAN BAGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAIN
LANDASAN BAGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAIN
1. Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan
cara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk
informasi keuangan kepada pemakainya.
Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang
diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem
dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.
Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal
dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup
pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,
serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari
berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.
Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi
pemakainya.
Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
2. Siklus Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system)
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur
akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan
akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran kas
3. Siklus konversi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan
penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai
dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan
siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen
Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan
pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku
besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Siklus-siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari
sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya
manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem
informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan
membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem
informasi akuntansi terlebih dahulu.
3. Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai
perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan
berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi
akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan
MYOB. Sedangkan contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan
berdasarkan kasus dalam organisasi adalah Surya Artha yang dibuat oleh CV. Surya
Cipta Solusi Informatika. Pada makalah ini akan ditunjukkan lebih rinci mengenai
Surya Artha.
Surya Artha dikembangkan untuk perusahaan dagang. Sistem ini menangani
pemrosesan data antara lain: data rekening, data supplier, data pelanggan, data
barang/stok, transaksi pembelian tunai dan kredit, transaksi retur pembelian,
transaksi penerimaan dan pembayaran utang yang bukan dari pembelian, transaksi
penjualan tunai dan kredit, transaksi retur penjualan, transaksi penerimaan dan
pembayaran piutang yang bukan dari penjualan, transaksi jurnal umum, transaksi
penyesuaian saldo awal dan tutup buku, laporan-laporan transaksi, laporan-laporan
keuangan
Dalam mengembangkan system informasi akuntansi harus dilakukan tahap-tahap
pengembangan sebagai berikut: pernyataan tujuan-tujuan system, pembuatan
alternatif-alternatif, analisis system, perancangan system, pengujian system,
implementasi dan pemeliharaan
4. PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian intern suatu perusahaan meliputi struktur organisasi dan semua caracara
serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk:
a. menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. memajukan efisiensi dalam usaha
d. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan
terlebih dahulu
Pengendalian intern diperlukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. SIA merupakan suatu system yang terbuka
b. Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan)
c. Melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi
Sistem Pengendalian Intern dibagi 2 yaitu:
a. Pengendalian akuntansi / pengendalian pencegahan
1. Pengendalian secara umum
2. Pengendalian aplikasi
b. Pengendalian administratif
1. Pengendalian umpan balik
2. Pengendalian umpan maju
1. Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan
cara untuk menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk
informasi keuangan kepada pemakainya.
Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang
diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh suatu sistem
dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.
Pemakai informasi akuntansi pun terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal
dan pemakai internal. Yang dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup
pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing,
serikat kerja dan masyarakat. Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari
berbagai tingkatan dalam organisasi bersangkutan.
Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi
yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi
pemakainya.
Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban
2. Siklus Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (sub-system)
yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur
akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan
akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran kas
3. Siklus konversi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan
penerimaan kas. Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai
dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan
siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen
Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan
pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku
besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar. Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Siklus-siklus Akuntansi Keuangan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari
sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya
manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem
informasi akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan
membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem
informasi akuntansi terlebih dahulu.
3. Contoh Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh berbagai
perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang mengembangkan
berdasarkan kasus per kasus dalam suatu organisasi. Contoh sistem informasi
akuntansi yang dikembangkan secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan
MYOB. Sedangkan contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan
berdasarkan kasus dalam organisasi adalah Surya Artha yang dibuat oleh CV. Surya
Cipta Solusi Informatika. Pada makalah ini akan ditunjukkan lebih rinci mengenai
Surya Artha.
Surya Artha dikembangkan untuk perusahaan dagang. Sistem ini menangani
pemrosesan data antara lain: data rekening, data supplier, data pelanggan, data
barang/stok, transaksi pembelian tunai dan kredit, transaksi retur pembelian,
transaksi penerimaan dan pembayaran utang yang bukan dari pembelian, transaksi
penjualan tunai dan kredit, transaksi retur penjualan, transaksi penerimaan dan
pembayaran piutang yang bukan dari penjualan, transaksi jurnal umum, transaksi
penyesuaian saldo awal dan tutup buku, laporan-laporan transaksi, laporan-laporan
keuangan
Dalam mengembangkan system informasi akuntansi harus dilakukan tahap-tahap
pengembangan sebagai berikut: pernyataan tujuan-tujuan system, pembuatan
alternatif-alternatif, analisis system, perancangan system, pengujian system,
implementasi dan pemeliharaan
4. PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian intern suatu perusahaan meliputi struktur organisasi dan semua caracara
serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan
tujuan untuk:
a. menjaga keamanan harta milik perusahaan
b. memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
c. memajukan efisiensi dalam usaha
d. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan
terlebih dahulu
Pengendalian intern diperlukan karena beberapa alasan, yaitu:
a. SIA merupakan suatu system yang terbuka
b. Mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan)
c. Melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi
Sistem Pengendalian Intern dibagi 2 yaitu:
a. Pengendalian akuntansi / pengendalian pencegahan
1. Pengendalian secara umum
2. Pengendalian aplikasi
b. Pengendalian administratif
1. Pengendalian umpan balik
2. Pengendalian umpan maju
TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
Tujuan sistem penjualan adalah:
• Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
• Untuk memverifikasi konsumen yang layak menerima kredit
• Untuk mengirima produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan kepada konsumen
• Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat
• Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat
• Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang
• Untuk menjaga keamanan produk
• Untuk menjaga kas perusahaan
INPUT SISTEM PENJUALAN
• Order konsumen. Order yang dikirim oleh konsumen
• Order penjualan. Sarana untuk merekam order konsumen yang dibuat oleh perusahaan.
• Order acknowledgment. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke konsumen untuk memberi tahu konsumen bahwa ordernya telah diterima.
• Picking list. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke bagian gudang sebagai sara untuk menyiapkan barang yang dipesan.
• Packing slip. Rangkap dari order penjualan yang disertakan dengan paket barang yang akan dikirim ke konsumen.
• Billing of ladding. Sarana untuk meminta agen transportasi (kurir) untuk mengirimkan barang perusahaan ke konsumen.
• Shipping notice. Rangkap dari order penjualan atau dokumen lain yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang memang telah dikirimkan.
• Sales invoice. Faktur penjualan dikirimkan ke konsumen untuk menagih penjualan.
• Remittance advice. Dokumen yang menunjukkan jumlah kas yang diterima dari konsumen.
• Deposit slip. Slip setoran di bank.
• Back order. Dokumen yang dibuat pada saat jumlah persediaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.
• Memo kredit. Dokumen yang berfungsi sebagai bukti kredit atas piutang konsumen, akibat retur penjualan.
• Aplikasi kredit. Formulir untuk merekam data dan informasi konsumen baru yang hendak mengajukan kredit.
• Salesperson call report. Formulir yang digunakan untuk merekam telpon yang dilakukan salesman untuk memprospek konsumen.
• Deliquent notice. Dokumen dikirimkan ke konsumen yang piutangnya telah lewat tanggal jatuh tempo.
• Cash register receipt. Formulir yang digunakan oleh toko pengecer untuk merekam kas yang diterima.
OUTPUT SISTEM PENJUALAN
• Order konsumen yang belum terpenuhi
• Jurnal penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
• Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
• Jurnal penerimaan kas
• Daftar memo kredit
• Daftar umur piutang
PENGENDALIAN INTERNAL
Paparan Risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan
• Penjualan kredit kepada konsumen yang sebenarnya tidak layak menerima kredit, perusahaan dapat rugi karena piutang macet.
• Kelewat mecatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari pengiriman tersebut.
• Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen bisa marah atau perusahaan bisa rugi, menagih terlalu rendah.
• Salah posting, sehingga catatan akuntansi yang dihasilkan salah.
• Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan menjadi terlalu besar.
• Pencurian produk jadi perusahaan
• Penghapusan piutang konsumen oleh karyawan yang tidak memiliki wewenang, sehingga perusahaan tidak akan pernah menerima kas dari piutang tersebut.
• Pencurian kas oleh orang yang bertanggung jawab untuk memegang kas.
• Lapping.
• Akses terhadap data piutang dan persediaan oleh orang yang tidak berwenang.
• Virus.
• Pencurian data konsumen (misal transaksi melalui web)
• Bertransaksi menggunakan kartu kredti curian
• Kegagalan server.
Pengendalian Umum:
• Pengendalian organisasi. Prinsip umum, bagian pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan. Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem.
• Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajermen terkait dengan persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya.
• Rekonsiliasi aktiva dengan catatan perusahaan.
• Pengendalian praktik manajemen. Manajer mesti memperkerjakan programer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem mesti melalui prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang dihasilkan sistem.
• Pengendalian otorisasi.
• Pengendalian akses. Meliputi terminal dengan fungsi yang terbatas, hanya untuk mencatat penjualan dan penerimaan kas; Log untuk merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat user masuk ke dalam sistem; Backup secara rutin; Gudang yang terkunci.
Pengendalian Aplikasi
• Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
• Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
• Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.
Contoh validasi data:
• Validity check (datanya sesuai tidak dengan yang ada di dalam master file)
• Self checking digit
• Field check (type data)
• Limit check
• Range check
• Sign check
• Completeness check
• Echo check
Tujuan sistem penjualan adalah:
• Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
• Untuk memverifikasi konsumen yang layak menerima kredit
• Untuk mengirima produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan kepada konsumen
• Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat
• Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat
• Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang
• Untuk menjaga keamanan produk
• Untuk menjaga kas perusahaan
INPUT SISTEM PENJUALAN
• Order konsumen. Order yang dikirim oleh konsumen
• Order penjualan. Sarana untuk merekam order konsumen yang dibuat oleh perusahaan.
• Order acknowledgment. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke konsumen untuk memberi tahu konsumen bahwa ordernya telah diterima.
• Picking list. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke bagian gudang sebagai sara untuk menyiapkan barang yang dipesan.
• Packing slip. Rangkap dari order penjualan yang disertakan dengan paket barang yang akan dikirim ke konsumen.
• Billing of ladding. Sarana untuk meminta agen transportasi (kurir) untuk mengirimkan barang perusahaan ke konsumen.
• Shipping notice. Rangkap dari order penjualan atau dokumen lain yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang memang telah dikirimkan.
• Sales invoice. Faktur penjualan dikirimkan ke konsumen untuk menagih penjualan.
• Remittance advice. Dokumen yang menunjukkan jumlah kas yang diterima dari konsumen.
• Deposit slip. Slip setoran di bank.
• Back order. Dokumen yang dibuat pada saat jumlah persediaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.
• Memo kredit. Dokumen yang berfungsi sebagai bukti kredit atas piutang konsumen, akibat retur penjualan.
• Aplikasi kredit. Formulir untuk merekam data dan informasi konsumen baru yang hendak mengajukan kredit.
• Salesperson call report. Formulir yang digunakan untuk merekam telpon yang dilakukan salesman untuk memprospek konsumen.
• Deliquent notice. Dokumen dikirimkan ke konsumen yang piutangnya telah lewat tanggal jatuh tempo.
• Cash register receipt. Formulir yang digunakan oleh toko pengecer untuk merekam kas yang diterima.
OUTPUT SISTEM PENJUALAN
• Order konsumen yang belum terpenuhi
• Jurnal penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
• Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
• Jurnal penerimaan kas
• Daftar memo kredit
• Daftar umur piutang
PENGENDALIAN INTERNAL
Paparan Risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan
• Penjualan kredit kepada konsumen yang sebenarnya tidak layak menerima kredit, perusahaan dapat rugi karena piutang macet.
• Kelewat mecatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari pengiriman tersebut.
• Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen bisa marah atau perusahaan bisa rugi, menagih terlalu rendah.
• Salah posting, sehingga catatan akuntansi yang dihasilkan salah.
• Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan menjadi terlalu besar.
• Pencurian produk jadi perusahaan
• Penghapusan piutang konsumen oleh karyawan yang tidak memiliki wewenang, sehingga perusahaan tidak akan pernah menerima kas dari piutang tersebut.
• Pencurian kas oleh orang yang bertanggung jawab untuk memegang kas.
• Lapping.
• Akses terhadap data piutang dan persediaan oleh orang yang tidak berwenang.
• Virus.
• Pencurian data konsumen (misal transaksi melalui web)
• Bertransaksi menggunakan kartu kredti curian
• Kegagalan server.
Pengendalian Umum:
• Pengendalian organisasi. Prinsip umum, bagian pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan. Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem.
• Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajermen terkait dengan persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya.
• Rekonsiliasi aktiva dengan catatan perusahaan.
• Pengendalian praktik manajemen. Manajer mesti memperkerjakan programer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem mesti melalui prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang dihasilkan sistem.
• Pengendalian otorisasi.
• Pengendalian akses. Meliputi terminal dengan fungsi yang terbatas, hanya untuk mencatat penjualan dan penerimaan kas; Log untuk merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat user masuk ke dalam sistem; Backup secara rutin; Gudang yang terkunci.
Pengendalian Aplikasi
• Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
• Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
• Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.
Contoh validasi data:
• Validity check (datanya sesuai tidak dengan yang ada di dalam master file)
• Self checking digit
• Field check (type data)
• Limit check
• Range check
• Sign check
• Completeness check
• Echo check
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH SAKIT
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH SAKIT
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54), adalah untuk menyediakansuatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.
Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Disisi lain rumah sakit bersifat padat modal (memerlukan biaya besar), padat karya (memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah cukup banyak dimana sebagian besar tidak dapat digantikan dengan alat), serta padat teknologi (memerlukan berbagai alat dengan teknologi mutakhir). Dari sisi ekonomi Rumah Sakit pemerintah berfungsi ganda yakni fungsi sosial dan fungsi bisnis. Agar mampu melaksanakan fungsi tersebut Rumah Sakit harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional.
Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat diharapkan manajemen Rumah Sakit dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Contoh pihak ekstern yang berkepentingan terhadap Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan adalah pemerintah daerah (PEMDA) Bangkalan sebagai pemberi dana bagi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan kartosoedirdjo Bangkalan, dan pihak-pihak lain-lain yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Disamping pihak ekstern tersebut, pihak intern yaitu manajemen Rumah Sakit juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54), adalah untuk menyediakansuatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.
Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Disisi lain rumah sakit bersifat padat modal (memerlukan biaya besar), padat karya (memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah cukup banyak dimana sebagian besar tidak dapat digantikan dengan alat), serta padat teknologi (memerlukan berbagai alat dengan teknologi mutakhir). Dari sisi ekonomi Rumah Sakit pemerintah berfungsi ganda yakni fungsi sosial dan fungsi bisnis. Agar mampu melaksanakan fungsi tersebut Rumah Sakit harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional.
Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat diharapkan manajemen Rumah Sakit dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Contoh pihak ekstern yang berkepentingan terhadap Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan adalah pemerintah daerah (PEMDA) Bangkalan sebagai pemberi dana bagi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan kartosoedirdjo Bangkalan, dan pihak-pihak lain-lain yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Disamping pihak ekstern tersebut, pihak intern yaitu manajemen Rumah Sakit juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan.
Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis
Sistem Informasi Akuntansi dan Lingkungan Bisnis
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomi menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi.
Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe
transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian bahan baku, barang
dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran kas kepada
suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi
akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan.
Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan
informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh system.
pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun
sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung
jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan,
insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor.
Konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan. Berikut
ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas perancangan sistem menurut Wilkinson
(1993):
1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai untuk
menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.
2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan
perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.
4. Melayani berbagai macam tujuan.
5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem (user).
Sedangkan Barry E. Cushing (1983) mengemukakan bahwa:
1. Kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.
2. Berdasarkan kelayakan ekonomis, berarti sistem memiliki net present value
positif.
3. Kelayakan operasional, input dikumpulkan ke sistem dan output-nya dapat
digunakan.
4. Kelayakan perilaku, berarti sistem berdampak pada kehidupan kualitas kerja
users.
5. Kelayakan teknis, ketersediaan teknologi untuk mendukung sistem serta teknologi
mudah diperoleh atau dikembangkan.
6. Disesuaikan dengan kebutuhan informasi user.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan
teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi seharihari
sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser.
Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan
informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi
multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen,
kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik
personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen
sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi
(hardware dan software).
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomi menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991). Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan mencerminkan aktivitas organisasi.
Transaksi akuntansi merupakan transaksi pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis. Tipe
transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian bahan baku, barang
dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan kas, (4) Pengeluaran kas kepada
suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan. Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi
akuntansi berperan mengatur dan mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan.
Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan
informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh system.
pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun
sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung
jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan,
insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor.
Konsep perancangan sistem seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan. Berikut
ini dasar-dasar yang perlu diperhatikan dalam prioritas perancangan sistem menurut Wilkinson
(1993):
1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai untuk
menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.
2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan
perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.
3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.
4. Melayani berbagai macam tujuan.
5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem (user).
Sedangkan Barry E. Cushing (1983) mengemukakan bahwa:
1. Kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.
2. Berdasarkan kelayakan ekonomis, berarti sistem memiliki net present value
positif.
3. Kelayakan operasional, input dikumpulkan ke sistem dan output-nya dapat
digunakan.
4. Kelayakan perilaku, berarti sistem berdampak pada kehidupan kualitas kerja
users.
5. Kelayakan teknis, ketersediaan teknologi untuk mendukung sistem serta teknologi
mudah diperoleh atau dikembangkan.
6. Disesuaikan dengan kebutuhan informasi user.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan
teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi seharihari
sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser.
Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan
informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi
multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen,
kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik
personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen
sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi
(hardware dan software).
Langganan:
Postingan (Atom)